Binjai (Inhum). Perwakilan
dari para tokoh lintas agama di Kota Binjai hadir untuk mengikuti
kegiatan Forum Diskusi Harmonisasi Kerukunan Umat Beragama yang
diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Binjai pada hari
Selasa, 15 April 2014 di Ovany Convention Jl. T. Amir Hamzah No. 282
Binjai.
Selain membuka secara
resmi kegiatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Binjai H.
Al Ahyu, MA juga menjadi Narasumber pada Forum tersebut dengan pokok
bahasan tentang Kebijakan Pemerintah Dalam Membina Kerukunan Umat
Beragama di Kota Binjai.
H. Al Ahyu,
MA menyampaikan bahwa kondisi real bangsa Indonesia sangat majemuk
terdiri dari berbagai suku, etnis, adat istiadat, norma dan agama, oleh
karenanya untuk menghindari konflik dan gesekan sosial perlu diikat
dengan kesamaan cita-cita perjuangan dan nilai-nilai luhur bangsa ini.
“Kita
yang hadir pada saat ini sudah berbeda-beda, ada yang sukunya Melayu,
Batak, Jawa, India Tamil, dan Tionghua. Selain itu kita memiliki agama
dan keyakinan yang berbeda-beda ada yang Islam, Kristen Protestan,
Katolik, Budha dan Hindhu”, demikian Beliau mencontohkan.
Al
Ahyu mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sudah sering diuji dengan
banyak konflik yang terjadi diberbagai daerah baik yang berskala lokal,
regional maupun nasional, oleh karenanya untuk mengantisipasi secara
dini terjadinya potensi konflik di Kota Binjai ini beliau berharap agar
frekuensi pertemuan tokoh-tokoh agama untuk duduk bersama seperti saat
ini harus ditingkatkan intensitasnya.
“Jangan
sampai tokoh-tokoh agama dianggap sebagai pemadam kebakaran, jika
konflik sudah pecah tokoh agama baru dilibatkan maka itu akan sangat
sulit” tegaskan beliau.
Setelah H. Al Ahyu, MA tampil sebagai pembicara kedua adalah DR.H. M. Jamil, MA Ketua MUI
Kota Binjai yang menyampaikan tentang pentingnya ketaatan pada
peraturan pemerintah untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya
konflik SARA di Sumatera Utara dan khususnya di daerah Binjai.
Pembicara
ketiga adalah Pdt. Janes Q. Padang, M.Th yang mengetengahkan tentang
nilai-nilai Kristiani dalam memandang pentingnya kerukunan dan
keharmonisan dalam kehidupan beragama di kota Binjai ini karena menurut
beliau, “Menjalankan ajaran agama yang diyakininya adalah sebuah
pilihan”.
Kegiatan ini diikuti oleh
30 peserta terdiri dari para tokoh agama lintas agama dan ormas
keagamaan. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari seluruh peserta
diskusi untuk membuat kesepakatan antara lain, pertama, untuk tidak
melihat perbedaan agama sebagai sumber perpecahan. Kedua,
mengaplikasikan cinta kasih dan saling menghargai antar sesame pemeluk
agama dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga,
menerima dan menghargai perbedaan yang ada, keempat, menghimbau kepada
seluruh tokoh-tokoh agama dan masyarakat agar tidak menjadi provokator
atau membuat provokasi kepada jemaatnya sehingga menimbulkan gesekan dan
konflik antar umat beragama di Kota Binjai ini dan kelima,
mengintensifkan forum-forum komunikasi lintas agama agar tercapai
harmonisasi antar umat beragama khususnya di Kota Binjai.
0 komentar:
Posting Komentar